BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Betapa penting peran
menyimak dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari manusia
selalu diharapkan pada berbagai kesibukan menyimak apalagi dalam era
globalisasi saat ini sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Masayarakat ditutut untuk mampu menyimak berbagai informasi dengan
cepat dan tepat baik melalui berbagai media radio, televisi atau internet,
maupun melalui tatap muka secara langsung dari berbagai lembaga baik
dilingkungan pemerintah maupun swasta.
Seeorang mungkin saja
mendengar atau mendengar suatu pola intonasi atau suatu urutan bunyi, bahkan
dengan mudah dapat menirunya, haruslah kita sadari benar bahwa pembelajaran
tidak akan terlaksana apabila semua itu tidak dihubungkan dengan model dan
teknik-teknik dalam pembelajaran menyimak.
Tumbuhnya perhatian
dalam pengajaran menyimak sebagai salah satu sarana penting penerimaan
komunikasi. Hal ini dapat dengan nyata dari sejumlah literatur. Tokoh-tokoh
yang mengkaji tentang pengajaran menyimak diantaranya adalah Jhon G. Caffrey,
Arthur Heilman, Donal E Birf dan Sam Duker, Paul T. Rankin, Miriam E Wilt, dan
Beery.
2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan apa yang
dikemukakan dalam latar belakang maka penulis menarik suatu rumusan masalah
sebagai berikut:
1.Mengapa
pengajaran menyimak itu diperlukan?
2.Apa
saja model materi simakan yang digunakan?
3.Bagaimana
teknik penyajian pembelajaran menyimak yang baik?
4.Siapa
saja yang ikut andil dalam meningkatkan pembelajaran menyimak?
3. Tujuan
Tujuan dari makalah yang telah kami buat yaitu:
1.Untuk
memperjelas materi menyimak
2.Untuk
menerapkan model-model materi simakan
3.Untuk
mengetahui teknik penyajian menyimak
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengajaran Menyimak
Menyimak telah
memperoleh wadah satu bab khusus untuk pertama kalinya pada tahun 1955 dalam
keterampilan berbahasa dalam buku yang berjudul “Review of Educational
Research” disitu Jhon G. Caffrey menunjuk perhatian kita pada sepuluh jam
pelajaran menyimak pada tingkat perguruan tinggi dan pada beberapa laporan
pengajaran pada tingkat sekolah menengah. Akan tetapi, Arthur Heilman menemukan
bahwa sedikit sekali perhatian yang diberikan pada keterampilan menyimak dalam
buku-buku pegangan psikologi pendidikan.
Pentingnya menyimak
adalah telaah yang dilakukan oleh Paul T. Rankin pada tahun 1926 yang
melaporkan bahwa 42% waktu pengunaan bahasa tertuju pada menyimak. Pada tahun
1950 Miriam E. Wilt melaporkan bahwa jumlah waktu yang dipergunakan oleh
anak-anak untuk menyimak dikelas sekolah dasar kira-kira 1,5-2 jam sehari.
Walaupun kolerasi-kolerasi antara membaca pemahaman dan menyimak pemahaman agak
tinggi, hendaknya jangan pula dilupakan faktor-faktor umum intelegensi daya dan
kecepatan menyimak yang dimiliki oleh para siswa.
Kemajuan menyimak yang
melampaui membaca pemahaman diantara para siswa sekolah dasar menjadi kurang
efisien jika keterampilan membaca meningkat. Intruksi dalam menyimak akan
bermanfaat sebagai alat uji yang mengembangkan alat ukur yang lebih baik. Kini
beberapa tes standar mengenai menyimak telah tersedia pada tingkatan-tingkatan
sekolah dan perguruan tinggi. Akibat peningkatan menyimak merupakan tujuan
pengajaran yang penting selama tes standar atau ujian baku belum tersedia.
2.
Model Materi Simakan
Berdasarkan kompetensi
dasar, ada beberapa yang digunakan dalam pembelajaran menyimak:
A. Menyimak
wawancara
·
Menyimak wawancara
adalah melatih kepekaan siswa dalam menerima atau mencari informasi.
·
Menyimpulkan hal-hal
penting yang menarik
·
Menyimpulkan isi
wawancara
B. Menyimak
Pidato
Menyimak Pidato bisa
dilakukan melalui lingkungan baik lingkungan masyarakat maupun sekolah. Topik
pidato harus disesuaikan dengan tema yang dibutuhkan dan yang telah disiapkan. Menyimak
pidato merupakan kegiatan untuk mendapatkan informasi dan juga menambah
wawasan.
C. Menyimak
Laporan Perjalanan
Laporan perjalanan
berupa karangan yang melukiskan suatu pengalaman selama dalam perjalanan
·
Menuliskan pokok
laporan pejalanan
·
Menuliskan laporan
perjalanan
·
Menanggapi laporan
perjalanan
D. Menyimak
Dialog
1.
Mencatan hal-hal
penting dalam dialog
2.
Menyatakan informasi
tersirat dalam dialog
Langkah-langkah untuk mencari informasi
tersirat dalam dialog:
·
Fasilitator akan
memperdengarkan musik
·
Saat menyimak tugas
siswa adalah memindahkan pulpen secara bergiliran
·
Pada saat musik
berhenti maka siswa harus mengemukakan informasi tersirat dari dialog
·
Mendiskusikan informasi
yang ada
3.
Menyimpulkan Isi Dialog
E.
Menyimak Berita
·
Menyimak berita
Mendengarkan berita-berita yang ada
dengan cermat dan seksama
·
Menuliskan pokok-pokok
berita
Mencatat hal-hal penting dari pembacaan
berita yakni atau unsur
5W+1H
·
Menulis isi berita
Didapat dari pengembangan pokok-pokok berita
dengan tetap memperhatikan unsur 5W+1H
F.
Konsep Pengetahuan
Keterampilan Menyimak
Ciri-ciri penyimak
·
Sikap objektif
·
Sikap komperatif
·
Bahan simakan
3.
Teknik Penyajian
Pembelajaran Menyimak
Langkah-langkah teknik penyajian
menyimak antara lain:
1.Menentukan makna
Sungguh penting sang guru menjelaskan
setiap ekspresi atau kalimat baru yang hendak diajarkan kepada siswa.
2.Memperagakan ekspresi
Setelah sang guru menetapkan makna
dia mengucapkan pokok dan hal yang baru itu beberapa kali.
3.Menyuruh
mengulangi
Para siswa hendaknya meniru serta mengulangi
ucapan yang disebutkan oleh sang guru.
4.Memberikan
latihan ekstensif
Sang guru tentu saja mempergunakan
berbagai cara misalnya dengan mengurangi kata atau ekspresi yang telah
diajarkan dalam situasi yang terbatas dan dengan kosa kata serat struktur yang
terbatas.
Sebagai seorang
misionaris dan seorang linguis, Eugene A. Nida menjelaskan serta mengembangkan
betapa pentingnya menyimak dalam mempelajari bahasa, terlebih-lebih bahasa
asing. Yaitu dengan cara: menyimak, mendengar dan mempraktikkannya. Hal
tersebut merupakan cara yang paling baik untuk mempelajari suatu bahasa asing,
karena cara ini merupakan cara alamiah seperti cara anak-anak belajar bahasa.
Mereka tidak peduli jenis kelamin, deklinasi, dan konjugasi. Demikianlah bahwa
ternyata menyimak merupakan dasar bagi proses belajar bahasa.
BAB III
PENUTUP
1.
Simpulan
Dari makalah ini, kami
dapat menyimpulkan bahwa perhatian yang diberikan pada keterampilan menyimak
sangat rendah, sehingga diperlukan pengajaran menyimak untuk meningkatkan
kemampuan dalam menyimak.
Dalam pengajaran
menyimak telah dijelaskan model-model materi simakan antara lain: menyimak
wawancara, menyimak pidato, menyimak laporan perjalanan, menyimak dialog,
menyimak dialog dan menyimak berita.
Makalah ini juga
menjabarkan teknik-teknik penyajian pembelajaran menyimak diantaranya yakni:
menentukan makna, memperagakan ekspresi, menyuruh mengulang, dan memberikan
latihan ekstensif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar